CHAPTER
4
‘I
Saw Her’
(Saya Melihatnya)
‘Minum ini, Mr. Smith,’
Mr Dunya berkata. Ia menyerahkan Tom segelas minuman keras (Alkohol) yang kuat. Tom duduk, terkejut, wajahnya pucat pasi, tak
bisa berbicara. Ia minum Alkohol itu perlahan.
'Bagaimana-bagaimana
hal itu bisa terjadi? " Tom bertanya.
'Sebuah kecelakaan
mobil. Miss thomson sedang mengemudi di sepanjang jalan yang berbahaya. Tidak
ada seorang pun yang tahu apa yang terjadi. mobilnya berjalan jauh ke jalan dan
jatuh di lereng bukit.’
‘Kemarin malam?,’ Tom
bertanya.
‘Saya mohon maaf.,
‘Kecelakaan itu telah
terjadi kemarin malam?’
'Mr. smith, kecelakaan
itu terjadi seminggu yang lalu - minggu terakhir tepatnya. Dia telah pergi ke sebuah
bursa untuk menghabiskan akhir minggunya dan…’
‘Tapi itu mustahil!’
Tom berkata. ‘Saya melihat Angela kemarin!’
‘ kemarin?’.
‘Ya. Saya berada di
dalam bis bandara, menuju ke istanbul. Saya melihat dia di jalan.’
‘Saya sangat menyesal,
Mr. Smith, tapi Anda membuat kesalahan. "
‘Tidak, saya katakan,
saya melihatnya. Saya…’
‘Mr. Smith,’ Dunya berkata
dengan sabar, ‘Istanbul adalah kota besar. Ada ratusan perempuan di sini yang
terlihat seperti tunangan Anda.’
Tom tidak mengatakan
apa-apa.
‘Konsulat Inggris sangat
membantu. Mr. Dunya meneruskan. Mereka membuat semua rancangan untuk pemakaman.
itu pada hari Rabu.’
‘Telahkan orangtuanya
diberitahu tentang hal ini?, Tom bertanya.
‘Itu adalah masalah, saya
takut. Orang tuanya sedang berlibur di Perancis. Polisi Inggris dan Perancis mencoba
untuk menghubungi mereka.’
‘Jadi mereka belum
tahu,’ kata tom dengan diam
‘Belum, mereka belum
mengetahui, aku takut.
Disana ada keheningan
yang berkepanjangan.
‘Tolong, bisa saya minta
Minuman yang lain?, tanya Tom.
‘Tentu’
Tom berusaha keras
untuk berpikir jernih.
‘Saya pikir saya
melihatnya kemarin,’ katanya pelan.
‘Saya mengerti, Mr.
Smith. itu adalah kejutan besar - sebuah tragedi yang mengerikan untuk Anda -
bagi kita semua.’
Setelah jeda, Dunya
bertanya, ‘Apa yang akan Anda lakukan sekarang, Mr. Smith, apakah ada sesuatu
yang saya bisa lakukan untuk membantu?’
‘Saya tidak yakin, kata
tom. saya perlu waktu untuk berpikir. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan.’
‘Apakah anda mengenal
seseorang di istanbul?
Tiba-tiba teringat dengan
kemal
‘Ya, ya, saya punya
teman, jangan khawatir. lihat, Mr. Dunya, saya tidak bisa memutuskan apa-apa
sekarang. Saya pikir saya akan tinggal di istanbul selama satu atau dua hari.
Saya ingin mengunjungi konsulat, dan mungkin polisi.’
Mr. Dunya membuka laci di mejanya dan
mengeluarkan kartu.
Ia menulis di atasn
cartu tersebut dan menyerahkan kartu itu kepada Tom.
‘Saya sudah menulis
nomor telepon Mr. David Pennington. dia orang di konsulat yang membuat
pengaturan untuk pemakaman. Nomor lainnya adalah nomor telepon kantor saya. Hubungi
saya jika Anda butuh sesuatu. Saya di sini sepanjang hari.
Tom berdiri.
‘Saya harus pergi
sekarang, Tom berkata. Terima kasih, Anda sangat baik.
Mr. Dunya berjalan bersama Tom ke pintu.
‘Baik, Mr. Smith, sekali lagi, saya sangat menyesal.
‘Anda tahu saya begitu
yakin saya melihatnya. Begitu yakin ...’ Tom mengatakan.
‘Saya mengerti, Dunya menjawab.
‘Itu kejutan yang mengerikan.
Ke-dua pria tersebut
kemudian bersalaman.
‘Ingat, datang ke sini
kapan saja jika Anda butuh sesuatu, kata Mr. Dunya. Sekarang, sampai jumpa.’
‘Sampai jumpa, kata Tom,
dan kemudian Tom berjalan keluar jalan.
Mr. Dunya berbalik dan
berjalan kembali ke kantornya. Dia menutup pintunya dengan perlahan-lahan dan
duduk di meja kerjanya. Untuk beberapa saat dia berfikir. Kemudian dia
mengangkat telephonnya.
_______________
No comments:
Post a Comment